Minggu, 18 Juli 2010

MAKALAH SISTEM OPERASI
“BLANKON”






DISUSUN OLEH :
MIZHANUDDIN : 2008020008
MANTASIA : 2008020251
ASRIANI : 2008020325
FAHRUSI MALIK : 2008020261
ANDI FIRMAN : 2008020031
IRWAN : 2008020074
MARCO ADE PUTRA : 2008020076
STMIK HANDAYANI MAKASSAR 2010

DAFTAR ISI

Daftar Isi…………………………………………………………………………………… i
Pendahuluan………………………………………………………………………………. 1
Sejarah Blankon…………………………………………………………………………… 2
Pengertian Blankon……………………………………………………………………… .. 4
Tujuan…………………………………………………………………………………….. 4
Versi Rilis Blankon, Spesifikasi Hardware dan Spesifikasi Software…………………. 5
Penutup……………………………………………………………………………………. 11
Saran………………………………………………………………………………………. 11







PENDAHULUAN
Kata “Linux” saat ini semakin banyak didengar oleh pecinta Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Saat ini, Linux telah menjadi sistem operasi alternatif yang banyak digunakan berbagai kalangan, seperti kalangan bisnis, pendidikan, dan pemerintahan. Hal ini disebabkan karena Linux bersifat terbuka dan merdeka. Siapapun bisa mengembangkannya dan menggunakannya secara bebas.
Linux memiliki berbagai varian yang tiap varian memiliki “rasa” yang berbeda-beda. Varian-varian ini disebut dengan distribusi Linux atau lebih dikenal dengan istilah Distro Linux. Distro Linux saat ini berjumlah ratusan dan jumlahnya akan semakin bertambah karena sifat Linux yang terbuka. Distro Linux juga bisa dimodifikasi untuk membuat sebuah Distro Linux baru yang disebut dengan Distro turunan.
Distro Linux yang akan dibahas pada buku ini adalah BlankOn Linux versi 5.0 dengan nama kode “Nanggar” yang merupakan Distro Linux buatan anak bangsa yang diturunkan dari Distro Linux Ubuntu. Kelebihan Distro BlankOn daripada Distro Linux lainnya adalah penggunaan Bahasa Indonesia pada antarmukanya serta temanya memiliki ciri khas Indonesia, sehingga sangat cocok untuk digunakan bagi orang Indonesia.
BlankOn Linux merupakan salah satu distro Linux yang berisikan piranti lunak (software) yang dapat digunakan untuk keperluan desktop, laptop, dan workstation.
BlankOn Linux diturunkan dari sebuah distro Linux yang sangat terkenal akan kemudahan pengunaannya, yaitu Ubuntu. Dengan dipadukan oleh berbagai pernak–pernik khas Indonesia, Distro ini sangat cocok digunakan untuk pengguna komputer di Indonesia. BlankOn Linux dikembangkan oleh Yayasan Penggerak Linux Indonesia (YPLI) bersama Komunitas Ubuntu Indonesia. Pengembangan BlankOn dilakukan secara terbuka dan gotong royong, sehingga siapa saja bisa turut berkontribusi untuk mengembangkan BlankOn agar menjadi lebih baik. BlankOn Linux juga bisa didapatkan oleh siapa saja tanpa perlu membayar untuk mengunduhnya. Bahkan, Anda bisa mendistribusikannya dan membagi-baginya secara bebas tanpa batas kepada siapa saja.

Tujuan dari pengembangan BlankOn Linux adalah menghasilkan Distro Linux yang sesuai dengan kebutuhan pengguna komputer umum di Indonesia, khususnya untuk kebutuhan pendidikan, perkantoran dan pemerintahan. Tidak seperti Distro Linux lainnya, di dalam CD BlankOn Linux sudah tersedia dukungan dari format multimedia tertutup seperti MP3, DVD, dsb. Selain itu, BlankOn Linux juga ditujukan sebagai alternatif sistem operasi komputer yang saat ini pangsa pasarnya dikuasai oleh sistem operasi Microsoft Windows.
Selain itu, BlankOn juga diharapkan dapat menjadi motor penggerak atau motivator bangsa Indonesia untuk menggunakan dan mengembangkan piranti lunak berlisensi bebas dan terbuka.
BlankOn Minimalis adalah salah satu varian dari distribusi BlankOn Linux yang dibuat khusus untuk berjalan dengan ringan pada PC lama dengan minimal RAM 128 MB.
Yang sudah dilakukan saat ini untuk minimalis adalah dengan menghilangkan beberapa applet yang tidak terlalu dibutuhkan untuk PC lama, memasang aplikasi yang ringan untuk perkantoran dan internet, konfigurasi gconf, dan artwork yang mendukung RAM yang kecil.

SEJARAH BLANKON
Nama BlankOn berasal dari nama penutup kepala beberapa suku/budaya yang ada di Indonesia, antara lain suku Jawa, suku Sunda, dan daerah lainnya. Dari asal kata tersebut, BlankOn diharapkan menjadi penutup atau pelindung dari ketergantungan dengan piranti lunak tertutup.
Selain itu, nama BlankOn juga bisa diartikan menjadi Blank (angka biner 0) dan On (angka biner BlankOn diharapkan menjadikan orang yang belum sadar menjadi sadar bahwa Linux bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan keterampilan dalam bidang Teknologi Informasi.
BlankOn Linux pertama kali dikembangkan oleh YPLI pada tahun 2004 dengan nama kode “Bianglala”. Pada saat itu, BlankOn merupakan turunan dari distro Fedora Core 3. Namun, rilis BlankOn pada saat itu berakhir sampai versi 1.1 dan akhirnya mati suri.
Beberapa tahun kemudian, yaitu pada tahun 2007, pengembangan BlankOn Linux mulai dibangkitkan kembali oleh YPLI. BlankOn Linux yang sebelumnya diturunkan dari Fedora Core kini diganti menjadi Ubuntu. BlankOn Linux direncanakan akan dirilis sesuai dengan siklus rilis Ubuntu, yaitu setiap 6 bulan sekali atau 2 kali setahun. Setiap rilis BlankOn Linux akan diberi tema dan ciri khas yang berbeda sesuai dengan budaya yang ada di Indonesia.
Akhirnya, pada akhir tahun 2007, BlankOn Linux versi 2.0 dirilis dengan nama kode “Konde”. Versi ini diturunkan dari Ubuntu versi 7.10. Kemudian, pada pertengahan tahun 2008, BlankOn Linux versi 3.0 dirilis dengan nama kode “Lontara”. Versi yang berbasis Ubuntu 8.04 LTS ini menggunakan tema khas Sulawesi Selatan, terlihat dari pengunaan karya seni Kapal Pinisi pada gambar latar belakangnya. Anda juga dapat menulis aksara Lontara' yang merupakan aksara khas suku Bugis.
Pada bulan November 2008, BlankOn Linux 4.0 dirilis dengan nama kode “Meuligoe”. Ciri khas yang digunakan pada versi ini adalah Aceh, dengan warna dominan hijau. Pada rilis ini, Logo BlankOn diganti sehingga lebih modern. Versi ini dibuat berbasis Ubuntu versi 8.10. Rilis terakhir pada saat buku ini ditulis adalah BlankOn Linux 5.0, dengan nama kode “Nanggar”. Versi ini berbasis Ubuntu 9.04.







Pengertian BlankOn
BlankOn adalah distro Linux yang dikembangkan oleh Yayasan Penggerak Linux Indonesia (YPLI) secara terbuka dan gotong-royong bersama komunitas Linux lainnya di Indonesia. BlankOn 2.0 Konde yang berbasis distro Linux Ubuntu 7.10 Gutsy Gibbon ini dikembangkan YPLI bersama komunitas Ubuntu Indonesia. BlankOn versi sebelumnya (1.0 dan 1.1) berbasis distro Fedora.
Selain itu, BlankOn juga tutup kepala khas beberapa suku/budaya di Indonesia, antara lain suku Jawa (sebagian besar berasal dari provinsi Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur), suku Sunda (sebagian besar berasal dari provinsi Jawa Barat dan Banten), suku Madura, suku Bali, dan lain-lain.
BlankOn berarti blank (bilangan biner 0) dan on (bilangan biner 1) atau topi digital (modern) dengan tampilan klasik (kuno). Arti lain kata BlankOn adalah perubahan dari blank (kosong) menjadi on (menyala atau berisi).
Arti filosofi BlankOn adalah harapan agar pengguna distro BlankOn berubah dari belum sadar (kosong) menjadi sadar (berisi) bahwa ada Linux yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan skill di bidang TI, martabat, dan kemandirian bangsa Indonesia.

Tujuan
Tujuan pengembangan distro Linux BlankOn adalah menghasilkan distro Linux yang sesuai dengan kebutuhan pengguna komputer umum di Indonesia, khususnya untuk dunia pendidikan, perkantoran, dan pemerintahan. BlankOn 2.0 mendukung multimedia seperti mp3, vcd, dan dvd, serta memiliki thema atau tampilan grafis yang khas Indonesia. Pengembangan BlankOn akan terus dilakukan secara terbuka dalam forum publik. Kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan rilis BlankOn satu hingga dua kali setahun.
BlankOn adalah tutup kepala khas beberapa suku/budaya di Indonesia, antara lain suku Jawa (sebagian besar berasal dari provinsi Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur), suku Sunda (sebagian besar berasal dari provinsi Jawa Barat dan Banten), suku Madura, suku Bali, dan lain-lain.
BlankOn juga berarti blank (bilangan biner 0) dan on (bilangan biner 1) atau topi digital (modern) dengan tampilan klasik (kuno), Arti lain kata BlankOn adalah perubahan dari blank (kosong) menjadi on (menyala atau berisi).
Arti filosofi BlankOn adalah harapan agar pengguna distro BlankOn berubah dari belum sadar (kosong) menjadi sadar (berisi) bahwa ada Linux yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan skill di bidang TI, martabat, dan kemandirian bangsa Indonesia.
BlankOn diharapkan menjadi penggerak (activator) atau meningkatkan motivasi masyarakat Indonesia untuk menggunakan dan mengembangkan Linux dan FOSS lainnya. BlankOn juga sebagai pelindung (tutup kepala) dari ketergantungan terhadap software proprietary.
Versi / Catatan Rilis BlankOn
BlankOn 1.0
Nama kode : Bianglala
BlankOn 2.0
Nama kode : Konde Dirilis 15 November 2007
BlankOn 3.0
Pada tanggal 27 april 2008 Yayasan Penggerak Linux Indonesia (YPLI) dan Komunitas Ubuntu Indonesia melepas distribusi BlankOn Linux versi 3.0 yang diberi nama Lontara. Dengan menghadirkan filosofi, kemudahan, dan kehandalan yang ditawarkan Ubuntu Linux sebagai distribusi aslinya, BlankOn Linux Lontara dikembangkan dengan menggunakan Ubuntu Hardy Heron (versi 8.04) sebagai basis utamanya secara terbuka dan bersama-sama untuk menghasilkan distro Linux khas Indonesia, khususnya untuk dunia pendidikan, perkantoran dan pemerintahan.
Fitur-fitur utamanya di antara lain adalah kesiapan multimedia (mampu memutar DVD/mp3 dan beragam format proprietari lainnya) dan tersedianya aplikasi keuangan.
“Lontara sudah lebih matang, kaya dan indah dibanding rilis-rilis sebelumnya. Sudah tidak ada alasan bagi instansi-instansi pemerintah untuk tetap menggunakan perangkat lunak tertutup dan berbayar”, ujar Farhan Perdana yang mengomandoi proyek BlankOn 3.0 ini.
Edisi Lontara kali ini selain menampilkan fitur uniknya, yaitu membuat penggunanya dapat menulis dan membaca dalam aksara tradisional Lontara’ yang digunakan di Sulawesi, juga dibuat dalam dua varian utama, yaitu versi Standar yang ditujukan untuk komputer-komputer modern dan versi Minimalis, yang ditujukan untuk komputer-komputer jenis lama yang masih banyak digunakan di Indonesia. Dalam versi Minimalis, telah terinstal pula uji coba program peramban Wikipedia tanpa perlu terkoneksi ke Internet yang diberi nama Daluang. Walau belum berfungsi penuh (hanya fungsi pencarian dan penampilan artikel yang baru dapat dinikmati), Daluang diharapkan dapat segera dicoba dan memperoleh masukan dari masyarakat.
BlankOn Linux Lontara menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa utama yang digunakan pada antarmukanya, dan diharapkan dapat menjadi alat sosialisasi istilah-istilah bidang komputer pada Bahasa Indonesia yang selama ini dianggap aneh dan membingungkan.
Muhammad Takdir, salah seorang pengembang BlankOn 3.0 berkomentar: “Diharapkan dengan rilisnya BlankOn linux Lontara ini dengan segala kemudahan dan keunggulannya bisa semakin meningkatkan semangat dan kesadaran masyarakat Indonesia tentang pemanfaatan perangkat lunak yang bebas dan terbuka terutama di dunia pendidikan.”
BlankOn Linux Lontara juga dikembangkan dengan maksud sebagai pelatihan bagi para pengembang dalam negeri dalam hal kolaborasi online dan pengembangan produk perangkat lunak bebas/terbuka, yang mana proses pengembangannya total dilakukan secara online menggunakan jalur situs web, milis dan kanal #blankon di server IRC irc.freenode.net.
Jika selama ini orang mengenal operating system semacam Windows buatan Microsoft atau Linux yang berskala internasional, maka Indonesia pun ternyata sudah memilikinya. Ini murni operating system lokal. Di samping gratis, dahi pengguna komputer nantinya juga tidak perlu berkerut memahami berbagai instruksi yang menyulitkan karena sepenuhnya telah menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa setempat lainnya. Ini dibuktikan pada Yayasan Penggerak Linux Indonesia atau YPLI yang tengah mengembangkan operating system berbasis Linux bernama BlankOn Lontara. Karena berbasis lokal, bahasa di dalam perangkat lunak itu tentu menggunakan bahasa Indonesia. "Nama Lontara memang sangat melekat dengan masyarakat Bugis- Makassar. Memang, salah satu tujuan distribusi operating system ini dapat mengusung unsur kebudayaan Sulawesi Selatan. BlankOn Lontara sama halnya dengan operating system lain seperti Windows dan MacOS. BlankOn Lontara juga digunakan untuk mendukung kegiatan komputasi pribadi. Operating system ini bersifat free open source alias tidak memungut biaya untuk dimanfaatkan serta siapa saja bisa mengembangkankannya karena source code-nya tidak dirahasiakan.
Gambaran Umum
• Menggunakan basis Ubuntu 8.04 dengan ribuan perangkat lunak yang tersedia pada repositori dalam jaringan.
• Linux kernel 2.6.24, GNOME 2.22, GIMP, Inkscape, Gnucash dan masih banyak lagi.
• Antarmuka pengguna yang menggunakan Bahasa Indonesia.
• Dukungan multimedia yang lebih baik, Anda dapat langsung memutar mp3 dan DVD sesaat selesai menginstal BlankOn 3.0.
• Tema dan tampilan grafis yang khas Indonesia.
Versi Standar
• OpenOffice.org 2.4
• Perambah web Firefox 3
• Program surat elektronik Evolution
Versi Minimalis
• Abiword dan Gnumeric untuk aplikasi perkantoran
• Peramban web Epiphany
• Program surat elektronik Thunderbird
• Program peramban Wikipedia tanpa jaringan Daluang (tahap ujicoba).
Kebutuhan perangkat keras
Untuk instalasi Standar dibutuhkan RAM minimal sebesar 256 MB dan untuk minimalis 128 MB. Semakin besar RAM yang tersedia, semakin cepat proses instalasi.

BlankOn 4.0
Nama kode : Meuligoe Dirilis 15 November 2008
BlankOn 4.0 Meuligoe yang menggunakan kata Meuligoe sebagai nama kodenya, dibuat dengan menggunakan Ubuntu Intrepid Ibex (8.10) sebagai basis utamanya.
Kata Meuligoe (cara baca: meu-ligo) berdasarkan kutipan resmi Kamus Bahasa Aceh merupakan tempat kediaman, atau bangunan tambahan yang terdapat pada bangunan utama, yang biasanya terdapat di bagian paling depan dari sebuah bangunan (teras) tanpa dinding dengan tiang pilar yang banyak, yang fungsi utamanya untuk memuliakan tamu yang berkunjung, dan juga bisa digunakan sebagai tempat bertukar pikiran (Sumber: Bukhari Daud dan Mark Curie). Meuligoe kadang juga bisa diartikan sebagai istana. Namun ada juga yang mengistilahkan Meuligoe sebagai pendopo. Dari sumber yang bisa dipercaya mengatakan Meuligoe itu memiliki arti mahligai, dipakai sebagai sebutan untuk Istana Aceh (Meuligoe Aceh), yang sebelumnya disebut Darut Donya.
BlankOn 4.0 Meuligoe memiliki dua varian untuk dapat menjangkau pengguna komputer dari tipe mutakhir hingga para pengguna komputer lama yang memiliki keterbatasan. Varian-varian tersebut diberi nama Standar dan Minimalis. BlankOn 4.0 Meuligoe memiliki dua alternatif instalasi yaitu Live CD dan alternate (instalasi dalam mode teks).
Fitur BlankOn 4.0
Umum :
• Menggunakan basis Ubuntu 8.10 dengan ribuan perangkat lunak yang tersedia pada repositori dalam jaringan.
• Linux kernel 2.6.27, GNOME 2.24, GIMP, Inkscape, Gnucash dan masih banyak lagi.
• Antarmuka pengguna yang menggunakan Bahasa Indonesia.
• Dukungan multimedia yang lebih baik, Anda dapat langsung memutar mp3 dan DVD sesaat selesai menginstal BlankOn 4.0.
• Tema dan tampilan grafis yang khas Indonesia.
• Menggunakan memori swap virtual dengan modul kernel compcache yang memungkinkan LiveCD berjalan mulus walau RAM terbatas
Versi Standar
• OpenOffice.org 2.4
• Peramban web Firefox 3
• Program surat elektronik Evolution
Versi Minimalis
• Abiword dan Gnumeric untuk aplikasi perkantoran
• Peramban web Epiphany
• Program surat elektronik Thunderbird
• Program peramban Wikipedia tanpa jaringan Daluang (tahap ujicoba).

BlankOn 5.0
Nama kode : Nanggar - Dirilis 16 Juni 2009
Beberapa fitur khas baru yang dibawa oleh Nanggar di antaranya adalah Desktop Berkonteks yang dikembangkan oleh Tim Pengembang BlankOn, yang mampu mengganti tema serta gambar latar desktop sesuai jam komputer atau kondisi cuaca yang sedang berlaku saat itu.
Fitur khas lain pada BlankOn Nanggar adalah edisi terkini proyek Aksara Nusantara yang memersembahkan kemampuan menulis dan menayangkan teks dalam aksara Batak Toba.

Fitur BlankOn Nanggar:
• Desktop Berkonteks + GNOME 2.26
• Program Perkantoran: OpenOffice 3.0.1, GNUCash
• GIMP 2.6.6
• Inkscape 0.46
• Peramban Web Firefox 3.0
• Kernel 2.6.28
Fitur BlankOn Nanggar Minimalis:
• Desktop LXDE 0.3.2.1
• Program Perkantoran: AbiWord 2.6.6, GNUmeric 1.8.4, GNUCash 2.2.6
• GIMP 2.6.6
• Inkscape 0.46
• Peramban Web Epiphany 2.26
• Kernel 2.6.28
BlankOn 6.0 (Ombilin)
Secara resmi Tim Pengembang BlankOn menerbitkan BlankOn 6.0. Ada beberapa hal yang baru di Beta, yaitu :
- Mendukung arsitektur BlankOn Ombilin amd64
- Tema Baru (ombilin-theme)
- Repository BlankOn Ombilin menggunakan main restricted extras extras-restricted
Untuk Rilis Kandidat Ombilin setelah Rilis Beta Ombilin, target Tim pengembang adalah :
- Meningkatkan kadar terjemahan Indonesia
- Memperbaiki beberapa masalah yang masih terjadi


Penutup
Jika perangkat lunak bebas (free software) fokus pada advokasi dengan mengedepankan empat kebebasan sebagai isu moral utama, maka Open Source Software fokus kepada metodologinya. Baik free software maupun open source software (keduanya disingkat FOSS), pada intinya memberikan kebebasan terhadap akses kode sumber. Ide dasar di balik open source adalah orang dapat menggunakan, memodifikasi, mengadaptasi, dan memperbaiki. Prasyarat utamanya adalah kebebasan akses terhadap kode sumber perangkat lunak. Definisi open source tertuang dalam OSD (Open Source Definition), yang minimal memiliki kriteria sebagai berikut:
- Free Redistribution.
- Source Code.
- Derived Works.
- Integrity of the Authors Source Code.
- No Discrimination Against Persons or Groups.
- No Discrimination Against Fields of Endeavor.
- Distribution of License.
- License Must Not Be Specific to a Product.
- License Must Not Contaminate Other Software.
- License Must Be Technology-Neutral.


Saran
MEMAKAI OS BAJAKAN SAMA DENGAN MENCURI. MENGAJARI ANAK SEKOLAH DENGAN APLIKASI BAJAKAN MEMBUAT KITA KEHILANGAN HARGA DIRI. MARI MEMBANGGAKAN OS BUATAN ANAK NEGRI INI DENGAN TIDAK MEMAKAI OS BAJAKAN

Tugas 5

Nama : Fahrusi Malik
NPM : 2008 020 261
Kelas : TI_IV A

# Sasaran dan Fungsi Sistem Manajemen File #
File mempunyai sifat sebagai berikut :

1.Persistence : Informasi dapat bertahan meski proses yang membangkitkannya berakhir atau catu daya dihilangkan. Dengan properti ini maka file dapat digunakan untuk hasil-hasil yang diperoleh dari suatu proses dapat digunakan di masa datang.

2.Size : File umumnya berukuran besar. Memungkinkan menyimpan informasi yang sangat disimpan

3.Sharability : File dapat digunakan banyak proses mengakses informasi secara kongkruen.


# Sasaran Manajemen File :

Pengelolaan file adalah kumpulan perangkat lunak sistem yang menyediakan layanan berhubungan dengan penggunaan file ke pemakai dan / atau aplikasi.
Biasanya satu-satunya cara pemakai atau aplikasi mengakses file adalah lewat sistem. Pemakai atau pemrogram tidak perlu mengembangkan perangkat lunak khusus untuk mengakses data di tiap aplikasi. Sistem pun menyediakan pengendalian terhadap aset penting ini.

Sasaran sistem file adalah sebagai berikut :
1.Memenuhi kebutuhan manajemen data bagi pemakai
2.Menjamin data pada file adalah valid.
3.Optimasi kinerja
4.Menyediakan dukungan masukan/keluaran beragam tipe perangkat penyimpanan.
5.Meminimalkan atau mengeliminasi potensi kehilangan atau perusahaan data.
6.Menyediakan sekumpulan rutin interface masukan/keluaran.
7.Menyediakan dukungan masukan/keluaran banyak pemakai di sistem multiuser.

# Fungsi Manajemen File :
Beberapa fungsi yang diharapkan dari pengelolaan file adalah :
1.Penciptaan, modifikasi, dan penghapusan file
2.Mekanisme pemakaian file secara bersama
3.Kemampuan backup dan recovery untuk mencegah kehilangan karena kecelakaan atau dari upaya penghancuran informasi.
4.Pemakai dapat mengacu file dengan nama simbolik (Symbolic name) bukan menggunakanpenamaan yang mengacu perangkat fisik.
5.Pada lingkungan sensitif dikehendaki informasi tersimpan aman dan rahasia.
6.Sistem file harus menyediakan interface user-friendly.

# Arsitektur Pengelolaan File :
Pengelolaan file, biasanya terdiri dari :
1. Sistem Akses : Berkaitan dengan bagaimana cara data yang disimpan pada file diakses.
2. Manajemen file : Berkaitan dengan penyediaan mekanisme operasi pada file seperti :
-Penyimpanan
-Pengacuan
-Pemakaian bersama
-Pengamanan
3. Manajemen Ruang Penyimpan: Berkaitan dengan alokasi ruang untuk file di perangkat penyimpan.
4. Mekanisme Integritas File : Berkaitan dengan jaminan informasi pada file tak terkorupsi.
# Manajemen Perangkat Masukan / Keluaran di Sistem Operasi :
-Device Driver

# Sistem File di Sistem Operasi
-Sistem file dasar
-Abstraksi File dan Direktori
-Operasi-operasi terhadap file dan Direktori
-Sistem Akses

# Sistem File
Konsep terpenting dari pengelolaan file di sistem operasi adalah :
• File
Abstraksi penyimpanan dan pengambilan informasi di disk. Abstraksi ini membuat pemakai tidak dibebani rincian cara dan letak penyimpanan informasi, serta mekanisme kerja perangkat penyimpan data.
• Direktori
Berisi informasi mengenai file. Kebanyakan informasi berkaitan dengan penyimpan. Direktori adalah file, dimiliki sistem operasi dan dapat diakses dengan rutin di sistem operasi.
Pemakai memanipulasi data merujuk sebagai file atau direktori. Pemakai tidak dibebani dengan masalah penyimpanan, manipulasi perangkat dan sebagainya.

# File, Terhadap beragam pandangan mengenai file, yaitu :
a. Pemakai :
Terhadap file pemakai berkepentingan memahami berikut :
-Penamaan untuk file
-Tipe file
-Atribut file
-Perintah-perintah untuk manipulasi file.
b. Pemrograman :
Selain perlu memahami sebagai pemakai, pemrograman perlu memahami:
-Operasi-operasi terhadap file
- Perancang,Implementasi pengelolaan file
c. Penamaan File :
Pemakai mengacu file dengan nama simbolik. Tiap file disistem harus mempunyai nama unik agar tidak ambigu. Penamaan file dengan nama direktori tempat file memberi nama unik. Tidak diperbolehkan nama file yang sama di satu direktori.
Penamaan file berbeda sesuai sistem. Terdapat dua pendekatan yaitu :
-Sistem yang case – sensitive
-Sistem case – intensive
Saat ini, penamaan cenderung dapat menggunakan nama file panjang karena deskripsi.

Tipe File :
Terdapat tiga tipe di sistem operasi, yaitu :
1. File Reguler, File berisi informasi, terdiri dari file ASCII dan biner.
File ASCII berisi baris teks. File biner adalah file yang bukan file ASCII. Untuk file biner eksekusi (exe) mempunyai struktur internal yang hanya diketahui sistem operasi. Untuk file biner hasil program aplikasi, struktur internalnya hanya diketahui program aplikasi yangmenggunakan file tersebut.
2. File Direktori
File direktori merupakan file yang dimiliki sistem untuk mengelola struktur sistem file. File direktori merupakan file berisi informasi-informasi mengenai file-file yang termasuk dalam direktori itu.
3. File Spesial
File spesial merupakan nama logik perangkat masukan/keluaran. Perangkat masukan/keluaran dapat dipandang sebagai file. Pemakai dihindarkan dari kerumitan operasi perangkat masukan/keluaran.

File spesial terbagi dua yaitu :
a. File spesial karakter
File spesial karakter berhubungan dengan perangkat masukan/keluaran aliran karakter file ini memodelkan perangkat masukan/keluaran seperti:
•Terminal
•Printer
•Port jaringan
•Modem
•dan alat –alat yang bukan penyimpan sekunder
b. File spesial blok
File spesial blok berhubungan dengan perangkat masukan/keluaran sebagai kumpulan blok-blok data (berorientasi blok)

# Atribut File
Informasi tambahan mengenai file untuk memperjelas dan membatasi operasi-operasi yang dapat diterapkan. Atribut dipergunakan untuk pengelolaan file.

# Operasi pada file
Create : Menciptakan berkas
Delete : Menghapus berkasOpen : Membuka berkas untuk menyimpan proses selanjutnya
Close : Menutup berkas utuk menyimpan semua informasi ke berkas dan mendealokasikansumber daya yang digunakan
Read : Membaca data pada berkas
Write : Memodifikasi data pada berkas, yaitu pada posisi yang ditunjuk
Append : Menambah data pada berkas, merupakan operasi write yang lebih spesifik, yaitu di akhir berkas
Seek : Mencari lokasi tertentu, hanya berlaku untuk berkas akses lacak Get attributes Membaca atribut-atribut berkas, Set attributes Menuliskan (memodifikasi) atribut-atribut berkas
Rename : Mengganti nama berkas


# Direktori
Direktori berisi informasi mengenai file. Direktori sendiri adalah file, dimiliki oleh sistem operasi dapat diakses dengan rutin sistem operasi. Meski beberapa informasi direktori tersedia bagi pemakai atau aplikasi, informasi itu umumnya disediakan secara tidak langsung. Pemakai tidak dapat mengakses direktori secara langsung meski dalam mode read-only.

# Shared File
Shared file adalah file yang tidak hanya diacu oleh satu direktori (pemakai), tapi juga oleh direktori-direktori (pemakai) lain. Sistem file tidak lagi berupa pohon melainkan directed acyclic graph (DAG).

Masalah-masalah yang terdapat pada shared file adalah sebagai berikut :
-Metode implementasi shared file
-Metode pemberian hak akses pada shared file
-Metode pengendalian atau penanganan terhadap pengaksesan yang secara simultan dilakukan pemakai-pemakai yang mengacu file. Persoalan pengaksesan simultan ini menyangkut integritas atau kogerensi data.

# Sistem Akses File
Sistem akses merupakan pilihan, yaitu :
- Dapat menjadi bagian dari sistem operasi atau
- Sistem operasi sama sekali tidak mempunyai komponen sistem akses.

Cara akses perangkat penyimpanan :
Perangkap penyimpanan berdasar disiplin pengaksesan dibagi dua, yaitu:
1.Perangkat akses sekuen (sequential access devices)
2.Perangkat akses acak (random access devices)
3.Perangkat akses sekuen, Proses harus membaca semua byte atau rekord file secara berturutan mulai dari awal, tidak dapat meloncati dan membaca di luar uraian.

Organisasi File
Elemen pokok perancangan sistem akses adalah cara rekord-rekord diorganisasikan atau distrukturkan.
Beberapa kriteria umum untuk pemilihan organisasi file adalah :
1.Redundansi yang kecil
2.Pengaksesan yang cepat
3.Kemudahan dalam memperbaharui
4.Pemeliharaan yang sederhana
5.Kehandalan yang tinggi

Terdapat enam organisasi dasar, kebanyakan organisasi file sistem nyata termasuk salah satu atau kombinasi kategori-kategori ini. Enam organisasi atau pengaksesan dasar adalah sebagai berikut :

1.File pile (pile)
2.File sekuen (sequential file)
3.File sekuen berindeks (indexed-sequential file)
4.File berindeks majemuk (multiple-indexed file)
5.File ber-hash (hashed or direct file)
6.File cincin (multi ring file).

Tugas 4

Nama : Fahrusi Malik
NPM : 2008 020 261
Kelas : TI_IV A

Tugas sistem operasi 4

a. Singgle Buffering

Model single-buffered menulis pixels secara langsung ke dalam memori framebuffer yang aktif hasil parsial kemudian terlihat ini adalah terutama nyata ketika berusaha untuk membuat animasi merupakan teknik paling sederhana. Ketika proses memberi perintah untuk perangkat I/O, sistem operasi menyediakan buffer memori utama sistem untuk operasi.Untuk perangkat berorientasi blok.Transfer masukan dibuat ke buffer sistem. Ketika transfer selesai, proses memindahkan blok ke ruang pemakai dan segera meminta blok lain. Teknik ini disebut reading ahead atau anticipated input. Teknik ini dilakukan dengan harapan blok akan segera diperlukan. Untuk banyak tipe komputasi, asumsi ini berlaku. Hanya di akhir pemrosesan maka blok yang dibaca tidak diperlukan.

b.Doublle Buffering

Teknik untuk menggambar grafik yang menunjukkan tidak ada (atau kurang) merobek ,meliuk dan artefak lainnya. Peningkatan dapat dibuat dengan dua buffer sistem.Proses dapat ditransfer ke/dari satu buffer sementara sistem operasi mengosongkan (atau mengisi) buffer lain. Teknik ini disebut double buffering atau buffer swapping. Double buffering menjamin proses tidak menunggu operasi I/O.Peningkatan ini harus dibayar dengan peningkatan kompleksitas.

c. Circular Buffering


Seharusnya melembutkan aliran data antara perangkat I/O dan proses. Jika kinerja proses tertentu menjadi fokus kita, maka kita ingin agar operasi I/O mengikuti proses. Double buffering tidak mencukupi jika proses melakukan operasi I/O yang berturutan dengan cepat. Masalah sering dapat dihindari denga menggunakan lebih dari dua buffer. Ketika lebih dari dua buffer yang digunakan, kumpulan buffer itu sendiri diacu sebagai circulat buffer. Tiap bufferindividu adalah satu unit di circular buffer.





Uraikan Maksud Kata Kunci Pada Bab : Manajemen I/O (Bambang Harianto, 1997. Informatika Bandung)

Block Oriented Device adalah perngakat berorentasi blok yang menyimpan informasi dan menukarkan (menerima /mengirim) informasi sebagai blok-blok berukuran tetap
Character Stream Orented Device adalah perangkat yang mengantar atau menerima aliran karakter tanpa peduli membentuk suatu stuktur blok
Clock adalah tidak teralamati secara blok, juga tidak menghasilkan atau menerima aliran karakter
Memory Mapped Device
I/O Device Independence adalah adalah pembagian menjadi dua kelas untuk mempermjudah pembahasan,terutama dalam membuat perangkat lunak masuakan/keluaran yang tak bergantung perangkat keras
I/O Programmed adalah masukan/keluaran terprogram.
DMA adalah perangkat masukan atau keluaran yang dikendalikan oleh interupsi lebih efisien dibanding masukan keluaran terprogram, tapi memerlukan interfensi aktif pemroses untuk transfer data antar memori dan buffer masukan keluaran
Device Driver, mengalokasikan ruang buffer pada kernel untuk menerima data, dan menjadualkan I/O. Pada akhirnya, driver mengirim perintah ke pengendali perangkat dengan menulis ke register device control.
DMA Controler adalah perintah menulis atau pembaca.
Uniform Naming adalah Nama berkas atau peralatan adalah string atau integer, tidak tergantung pada peralatan sama sekali.
Asynchronous Transfer dan Synchronous Transfer adalah Kebanyakan fisik I/O adalah asinkron. Pemroses mulai transfer dan mengabaikannya untuk melakukan kerja lain sampai interupsi tiba. Programprogram pemakai sangat lebih mudah ditulis jika operasi-operasi I/O berorientasi blok. Setelah perintah read, program kemudian secara otomatis ditunda sampai data tersedia di buffer.
Interrupt Handler yang sesuai menerima interupsi melalui tabel vektor-interupsi, menyimpan sejumlah data yang dibutuhkan, menandai device driver, dan kembali dari interupsi.
Single Buffering adalah teknik paling sederhana.Kerika proses menberi perintah untuk perngkat masukan/keluaran, sistem operasi menydiakan buffer memori utama sistem untuk opersi
Double Buffering adalah peningkatan dengan dua buffer sistem. Proses dapat tranfer ke/dari satu buffer sementara sistem opeasi mengosongkan(mengisi) buffer lain
Circular Buffering adalah adalah seharusnya melembutkan aliran data antara perangkat masukan/keluaran dan proses
Line-at-A-Time Mode adalah proses pemakai tidak perlu ditunda untuk masukan atau keluaran kecuali proses secepatnya mengosongkan buffer ganda
Byte-at-A-Time Mode adalah buffer ganda tidak memberi keunggulan berarti atas buffer tunggal
SharableDevice adalah dedicated Beberapa peralatan dapat dipakai bersama seperti disk, tapi ada juga peralatan yang harus hanya satu pemakai yang dibolehkan memakainya pada satu saat.

Selasa, 15 Juni 2010

Tugas Sistem Operasi

Nama : Fahrusi Malik

Npm : 20080200261

Kelas : TI_IV A

TUGAS SISTEM OPERASI

Manajemen Memori

Key-Words :

  1. Binding

Binding adalah proses penempatan suatu item ke dalam lokasi memori tertentu. Secara sederhana, data binding adalah menarik informasi dari suatu obyek dan menampilkan pada user interface Anda tanpa menulis banyak kode.

Pada dasarnya data binding di WPF sama dengan pendekatan di Windows Form. Seperti pada Windows Form, pada WPF disediakan fasilitas untuk mem-binding semua informasi pada property dan object dan memasukan ke dalam property dari elemen lain. Jadi disini, tidak mesti binding itu adalah dengan object database.

Ada tiga model Binding Direction :

  • OneWay : Target property akan terupdate jika source property berubah
  • TwoWay : Target property akan terupdate jika source property dan begitu pula sebaliknya
  • OneTime : Target property inisial set berdasarkan nilai dari source property.

Berikut adalah gambar Binding Direction :

  1. Dynamic Loading

Dynamic loading adalah salah satu konsep manajemen memori dimana tidak semua bagian program diambil ke memori, hanya bagian-bagian yang diperlukan saja yang harus tetap tinggal dalam memori.

Dengan dynamic loading ini, suatu rutin tidak akan diambil sampai rutin tersebut dibutuhkan (dipanggil). Pada saat suatu rutin butuh memanggil rutin yang lainnya, maka pertama-tama rutin pemanggil tersebut akan memeriksa apakah rutin yg dibutuhkan tsb sudah pernah diambil. Jika

belum maka rutin yg dipanggil tersebut diambil dan dialokasikan di memori utama.

  1. Dynamic Linking

Dynamic Linking konsepnya sama dengan dynamic loading, hanya saja tekanannya pada proses linking. Dengan adanya dynamic linking ini dimungkinkan adanya share library yang dibuat oleh suatu aplikasi untuk digunakan oleh aplikasi lainnya. Ada beberapa file yang mendukung adanya dinamic linking, yaitu file-file yang berekstensi .dll (dynamic link libraries), .sys, atau .drv .

Tanpa adanya dynamic linking, maka semua program aplikasi perlu untuk menduplikat library ke dalam bahasanya, jika ini terjadi maka akan menimbulkan pemborosan ruang memori utama maupun disk.

  1. Swapping – Overlay

Swapping adalah suatu proses yang dapat dialihkan sementara dari memori ke suatu tempat penyimpanan, dan dipanggil kembali ke memori jika akan melanjutkan eksekusi. Contohnya adalah proses multiprogramming (mengguna-kan algoritma penjadwalan CPU Round Robin).

Salah satu klasifikasi manajemen memori didasarkan pada ada/tidaknya swapping. Manajemen memori tanpa swapping terdiri dari manajemen monoprogramming dan multiprogramming dengan partisi statis. Sedangkan multi programming dengan partisi dinamis termasuk manajemen memori dengan swapping.

Overlay adalah membagi program yang besar menjadi bagian bagian yang lebih kecil dan dapat dimuat dalam memori utama. Yang harus selalu ada dalam memori utama biasanya adalah program penggeraknya, sedangkan bagian-bagian pendukungnya diletakkan dalam memori sekunder.

Compaction

Compactation, yaitu mengatur kembali isi memori agar memori yang kosong diletakkan bersama di suatu bagian yang besar.

Compactation hanya dapat dilakukan apabila relokasi bersifat dinamis dan pengalamatan dilakukan pada saat proses dijalankan. Dapat menyebabkan suatu

proses menempati lokasi memori yang berbeda selama

proses tersebut dijalankan.

  1. Memori Maya – Memori Nyata

Memori maya adalah kemampuan mengalamati ruang memori melebihi memori utama yang tersedia.

Gagasan memori maya adalah ukuran gabungan program, data dan stack melampaui jumlah memori fisik yang tersedia. Sistem Operasi menyimpan bagian-bagian proses yang sedang digunakan di memori utama dan sisanya di disk. Begitu bagian di disk diperlu kan maka bagian di memori yang tidak diperLukan disingkirkan diganti bagian di disk yang diperlukan itu. Memori maya dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu:

  1. Paging.
  2. Segmentasi.
  3. Kombinasi paging dan segmentasi.

Alamat Maya (Virtual Address)

Alamat yang dihasilkan dengan perhitungan menggunakan

index register, base register, segment register dan sebagainya.

Alamat Nyata (Real Address)

Alamat yang tersedia di memori utama fisik.

  1. Dynamic Partitions – Static Partitions

Partisi tunggal adalah alamat pertama yang dialokasikan untuk proses adalah yang berikutnya dari alamat yang dialokasikan untuk proses sebelumnya.

Partisi banyak adalah dimana Sistem Operasi menyimpan informasi tentang semua bagian memori yang tersedia untuk digunakan (disebut hole).

Proses yang akan dialokasikan dimasukkan ke dalam antrian dan algoritma penjadualan digunakan untuk menentukan proses mana yang akan dialokasikan berikutnya.

Pemartisan Menjadi Partisi-Partisi Berukuran Sama

Beberapa proses yang ukurannya kurang atau sama dengan ukuran partisi dimasukkan ke sembarang partisi yang tersedia.

Kelemahan

• Bila program ukurannya lebih besar dibanding partisi yang tersedia maka tidak dapat dimuatkan, tidak dapat dijalankan .Pemrogram harus mempersiapkan overlay sehingga hanya bagian program yang benar-benar dieksekusi yang dimasukkan ke memori utama dan saling bergantian. Untuk overlay diperlukan sistem operasi yang mendukung swapping.

• Untuk program yang sangat kecil dibanding ukuran partisi yang ditetapkan, maka banyak ruang yang tak dipakai yang diboroskan, disebut fragmentasi internal.

Pemartisan Menjadi Partisi-Partisi Berukuran Beda

Terdapat dua strategi penempatan program ke partisi, yaitu:

  1. Satu antrian untuk tiap partisi (banyak antrian untuk seluruh partisi).
  1. Satu antrian untuk seluruh partisi.

Satu Antrian untuk Tiap Partisi

(Banyak Antrian untuk Seluruh Partisi)

Proses ditempatkan ke partisi paling kecil yang dapat memuatnya.

Keuntungan

Teknik ini adalah meminimalkan pemborosan memori

Kelemahan

Dapat terjadi antrian panjang di suatu partisi sementara antrian partisi-partisi lain kosong.

  1. Monoprogramming – Multiprogramming

Monoprogramming sederhana tanpa swapping merupakan manajemen memori paling sederhana, sistem komputer hanya mengijinkan satu program/pemakai berjalan pada satu waktu. Semua sumber daya sepenuhnya dkuasi proses yang sedang berjalan.

Manajemen memori monoprogramming sederhana mempunyai ciri-ciri berikut :

a. Hanya terdapat satu proses pada satu saat, sehingga proses baru akan

menimpa proses lama yang sudah selesai eksekusi.

b. Hanya satu proses mengunakan semua memori.

c. Pemakai memusatkan program keseluruh memori dari disk atau tape.

d. Program mengambil kendali seluruh mesin.

Karena hanya terdapat satu proses dan menguasai seluruh sistem, maka

eksekusi memori dilakukan secara berurutan. Teknik ini digunakan sampai sekitar 1960, ditinggalkan bahkan untuk komputer pribadi karena tiap proses harus berisi device driver perangkat I/O yang digunakan.

Multiprogramming, dilakukan dengan cara membagi memori menjadi beberapa partisi dengan ukuran tetap. Jika ada beberapa proses yang menggunakan memori utama dalam waktu yang bersamaan, maka memori harus dibagi menjadi beberapa partisi dengan ukuran tertentu. Tiap-tiap partisi digunakan oleh satu proses.

Jika proses telah selesai, maka lokasi partisi tersebut akan digunakan oleh proses yang lain. SO yang menggunakan model ini adalah: IBM OS2/360 yaitu Multiprogramming with a Fixed number of Tasks (MFT).

Terdapat beberapa alasan kenapa multiprogramming digunakan, yaitu:

• Mempermudah pemrogram.

• Agar dapat memberi layanan interaktif ke beberapa orang secara simultan.

• Efisiensi penggunaan sumber daya.

• Eksekusi lebih murah jika proses besar dipecah menjadi beberapa proses kecil.

• Dapat mengerjakan sejumlah job secara simultan.

Nama : Fahrusi Malik

Npm : 20080200261

Kelas : TI_IV A


TUGAS SISTEM OPERASI


Manajemen Memori

Key-Words :

  1. Binding

Binding adalah proses penempatan suatu item ke dalam lokasi memori tertentu. Secara sederhana, data binding adalah menarik informasi dari suatu obyek dan menampilkan pada user interface Anda tanpa menulis banyak kode.

Pada dasarnya data binding di WPF sama dengan pendekatan di Windows Form. Seperti pada Windows Form, pada WPF disediakan fasilitas untuk mem-binding semua informasi pada property dan object dan memasukan ke dalam property dari elemen lain. Jadi disini, tidak mesti binding itu adalah dengan object database.

Ada tiga model Binding Direction :

  • OneWay : Target property akan terupdate jika source property berubah
  • TwoWay : Target property akan terupdate jika source property dan begitu pula sebaliknya
  • OneTime : Target property inisial set berdasarkan nilai dari source property.

Berikut adalah gambar Binding Direction :

  1. Dynamic Loading

Dynamic loading adalah salah satu konsep manajemen memori dimana tidak semua bagian program diambil ke memori, hanya bagian-bagian yang diperlukan saja yang harus tetap tinggal dalam memori.

Dengan dynamic loading ini, suatu rutin tidak akan diambil sampai rutin tersebut dibutuhkan (dipanggil). Pada saat suatu rutin butuh memanggil rutin yang lainnya, maka pertama-tama rutin pemanggil tersebut akan memeriksa apakah rutin yg dibutuhkan tsb sudah pernah diambil. Jika

belum maka rutin yg dipanggil tersebut diambil dan dialokasikan di memori utama.

  1. Dynamic Linking

Dynamic Linking konsepnya sama dengan dynamic loading, hanya saja tekanannya pada proses linking. Dengan adanya dynamic linking ini dimungkinkan adanya share library yang dibuat oleh suatu aplikasi untuk digunakan oleh aplikasi lainnya. Ada beberapa file yang mendukung adanya dinamic linking, yaitu file-file yang berekstensi .dll (dynamic link libraries), .sys, atau .drv .

Tanpa adanya dynamic linking, maka semua program aplikasi perlu untuk menduplikat library ke dalam bahasanya, jika ini terjadi maka akan menimbulkan pemborosan ruang memori utama maupun disk.

  1. Swapping – Overlay

Swapping adalah suatu proses yang dapat dialihkan sementara dari memori ke suatu tempat penyimpanan, dan dipanggil kembali ke memori jika akan melanjutkan eksekusi. Contohnya adalah proses multiprogramming (mengguna-kan algoritma penjadwalan CPU Round Robin).

Salah satu klasifikasi manajemen memori didasarkan pada ada/tidaknya swapping. Manajemen memori tanpa swapping terdiri dari manajemen monoprogramming dan multiprogramming dengan partisi statis. Sedangkan multi programming dengan partisi dinamis termasuk manajemen memori dengan swapping.

Overlay adalah membagi program yang besar menjadi bagian bagian yang lebih kecil dan dapat dimuat dalam memori utama. Yang harus selalu ada dalam memori utama biasanya adalah program penggeraknya, sedangkan bagian-bagian pendukungnya diletakkan dalam memori sekunder.

Compaction

Compactation, yaitu mengatur kembali isi memori agar memori yang kosong diletakkan bersama di suatu bagian yang besar.

Compactation hanya dapat dilakukan apabila relokasi bersifat dinamis dan pengalamatan dilakukan pada saat proses dijalankan. Dapat menyebabkan suatu

proses menempati lokasi memori yang berbeda selama

proses tersebut dijalankan.

  1. Memori Maya – Memori Nyata

Memori maya adalah kemampuan mengalamati ruang memori melebihi memori utama yang tersedia.

Gagasan memori maya adalah ukuran gabungan program, data dan stack melampaui jumlah memori fisik yang tersedia. Sistem Operasi menyimpan bagian-bagian proses yang sedang digunakan di memori utama dan sisanya di disk. Begitu bagian di disk diperlu kan maka bagian di memori yang tidak diperLukan disingkirkan diganti bagian di disk yang diperlukan itu. Memori maya dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu:

  1. Paging.
  2. Segmentasi.
  3. Kombinasi paging dan segmentasi.

Alamat Maya (Virtual Address)

Alamat yang dihasilkan dengan perhitungan menggunakan

index register, base register, segment register dan sebagainya.

Alamat Nyata (Real Address)

Alamat yang tersedia di memori utama fisik.

  1. Dynamic Partitions – Static Partitions

Partisi tunggal adalah alamat pertama yang dialokasikan untuk proses adalah yang berikutnya dari alamat yang dialokasikan untuk proses sebelumnya.

Partisi banyak adalah dimana Sistem Operasi menyimpan informasi tentang semua bagian memori yang tersedia untuk digunakan (disebut hole).

Proses yang akan dialokasikan dimasukkan ke dalam antrian dan algoritma penjadualan digunakan untuk menentukan proses mana yang akan dialokasikan berikutnya.

Pemartisan Menjadi Partisi-Partisi Berukuran Sama

Beberapa proses yang ukurannya kurang atau sama dengan ukuran partisi dimasukkan ke sembarang partisi yang tersedia.

Kelemahan

• Bila program ukurannya lebih besar dibanding partisi yang tersedia maka tidak dapat dimuatkan, tidak dapat dijalankan .Pemrogram harus mempersiapkan overlay sehingga hanya bagian program yang benar-benar dieksekusi yang dimasukkan ke memori utama dan saling bergantian. Untuk overlay diperlukan sistem operasi yang mendukung swapping.

• Untuk program yang sangat kecil dibanding ukuran partisi yang ditetapkan, maka banyak ruang yang tak dipakai yang diboroskan, disebut fragmentasi internal.

Pemartisan Menjadi Partisi-Partisi Berukuran Beda

Terdapat dua strategi penempatan program ke partisi, yaitu:

  1. Satu antrian untuk tiap partisi (banyak antrian untuk seluruh partisi).
  1. Satu antrian untuk seluruh partisi.

Satu Antrian untuk Tiap Partisi

(Banyak Antrian untuk Seluruh Partisi)

Proses ditempatkan ke partisi paling kecil yang dapat memuatnya.

Keuntungan

Teknik ini adalah meminimalkan pemborosan memori

Kelemahan

Dapat terjadi antrian panjang di suatu partisi sementara antrian partisi-partisi lain kosong.

  1. Monoprogramming – Multiprogramming

Monoprogramming sederhana tanpa swapping merupakan manajemen memori paling sederhana, sistem komputer hanya mengijinkan satu program/pemakai berjalan pada satu waktu. Semua sumber daya sepenuhnya dkuasi proses yang sedang berjalan.

Manajemen memori monoprogramming sederhana mempunyai ciri-ciri berikut :

a. Hanya terdapat satu proses pada satu saat, sehingga proses baru akan

menimpa proses lama yang sudah selesai eksekusi.

b. Hanya satu proses mengunakan semua memori.

c. Pemakai memusatkan program keseluruh memori dari disk atau tape.

d. Program mengambil kendali seluruh mesin.

Karena hanya terdapat satu proses dan menguasai seluruh sistem, maka

eksekusi memori dilakukan secara berurutan. Teknik ini digunakan sampai sekitar 1960, ditinggalkan bahkan untuk komputer pribadi karena tiap proses harus berisi device driver perangkat I/O yang digunakan.

Multiprogramming, dilakukan dengan cara membagi memori menjadi beberapa partisi dengan ukuran tetap. Jika ada beberapa proses yang menggunakan memori utama dalam waktu yang bersamaan, maka memori harus dibagi menjadi beberapa partisi dengan ukuran tertentu. Tiap-tiap partisi digunakan oleh satu proses.

Jika proses telah selesai, maka lokasi partisi tersebut akan digunakan oleh proses yang lain. SO yang menggunakan model ini adalah: IBM OS2/360 yaitu Multiprogramming with a Fixed number of Tasks (MFT).

Terdapat beberapa alasan kenapa multiprogramming digunakan, yaitu:

• Mempermudah pemrogram.

• Agar dapat memberi layanan interaktif ke beberapa orang secara simultan.

• Efisiensi penggunaan sumber daya.

• Eksekusi lebih murah jika proses besar dipecah menjadi beberapa proses kecil.

• Dapat mengerjakan sejumlah job secara simultan.

Nama : M. Raiz Mampo

Npm : 2008020011

Kelas : TI/IV a

TUGAS SISTEM OPERASI

Manajemen Memori

Key-Words :

  1. Binding

Binding adalah proses penempatan suatu item ke dalam lokasi memori tertentu. Secara sederhana, data binding adalah menarik informasi dari suatu obyek dan menampilkan pada user interface Anda tanpa menulis banyak kode.

Pada dasarnya data binding di WPF sama dengan pendekatan di Windows Form. Seperti pada Windows Form, pada WPF disediakan fasilitas untuk mem-binding semua informasi pada property dan object dan memasukan ke dalam property dari elemen lain. Jadi disini, tidak mesti binding itu adalah dengan object database.

Ada tiga model Binding Direction :

  • OneWay : Target property akan terupdate jika source property berubah
  • TwoWay : Target property akan terupdate jika source property dan begitu pula sebaliknya
  • OneTime : Target property inisial set berdasarkan nilai dari source property.

Berikut adalah gambar Binding Direction :

  1. Dynamic Loading

Dynamic loading adalah salah satu konsep manajemen memori dimana tidak semua bagian program diambil ke memori, hanya bagian-bagian yang diperlukan saja yang harus tetap tinggal dalam memori.

Dengan dynamic loading ini, suatu rutin tidak akan diambil sampai rutin tersebut dibutuhkan (dipanggil). Pada saat suatu rutin butuh memanggil rutin yang lainnya, maka pertama-tama rutin pemanggil tersebut akan memeriksa apakah rutin yg dibutuhkan tsb sudah pernah diambil. Jika

belum maka rutin yg dipanggil tersebut diambil dan dialokasikan di memori utama.

  1. Dynamic Linking

Dynamic Linking konsepnya sama dengan dynamic loading, hanya saja tekanannya pada proses linking. Dengan adanya dynamic linking ini dimungkinkan adanya share library yang dibuat oleh suatu aplikasi untuk digunakan oleh aplikasi lainnya. Ada beberapa file yang mendukung adanya dinamic linking, yaitu file-file yang berekstensi .dll (dynamic link libraries), .sys, atau .drv .

Tanpa adanya dynamic linking, maka semua program aplikasi perlu untuk menduplikat library ke dalam bahasanya, jika ini terjadi maka akan menimbulkan pemborosan ruang memori utama maupun disk.

  1. Swapping – Overlay

Swapping adalah suatu proses yang dapat dialihkan sementara dari memori ke suatu tempat penyimpanan, dan dipanggil kembali ke memori jika akan melanjutkan eksekusi. Contohnya adalah proses multiprogramming (mengguna-kan algoritma penjadwalan CPU Round Robin).

Salah satu klasifikasi manajemen memori didasarkan pada ada/tidaknya swapping. Manajemen memori tanpa swapping terdiri dari manajemen monoprogramming dan multiprogramming dengan partisi statis. Sedangkan multi programming dengan partisi dinamis termasuk manajemen memori dengan swapping.

Overlay adalah membagi program yang besar menjadi bagian bagian yang lebih kecil dan dapat dimuat dalam memori utama. Yang harus selalu ada dalam memori utama biasanya adalah program penggeraknya, sedangkan bagian-bagian pendukungnya diletakkan dalam memori sekunder.

Compaction

Compactation, yaitu mengatur kembali isi memori agar memori yang kosong diletakkan bersama di suatu bagian yang besar.

Compactation hanya dapat dilakukan apabila relokasi bersifat dinamis dan pengalamatan dilakukan pada saat proses dijalankan. Dapat menyebabkan suatu

proses menempati lokasi memori yang berbeda selama

proses tersebut dijalankan.

  1. Memori Maya – Memori Nyata

Memori maya adalah kemampuan mengalamati ruang memori melebihi memori utama yang tersedia.

Gagasan memori maya adalah ukuran gabungan program, data dan stack melampaui jumlah memori fisik yang tersedia. Sistem Operasi menyimpan bagian-bagian proses yang sedang digunakan di memori utama dan sisanya di disk. Begitu bagian di disk diperlu kan maka bagian di memori yang tidak diperLukan disingkirkan diganti bagian di disk yang diperlukan itu. Memori maya dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu:

  1. Paging.
  2. Segmentasi.
  3. Kombinasi paging dan segmentasi.

Alamat Maya (Virtual Address)

Alamat yang dihasilkan dengan perhitungan menggunakan

index register, base register, segment register dan sebagainya.

Alamat Nyata (Real Address)

Alamat yang tersedia di memori utama fisik.

  1. Dynamic Partitions – Static Partitions

Partisi tunggal adalah alamat pertama yang dialokasikan untuk proses adalah yang berikutnya dari alamat yang dialokasikan untuk proses sebelumnya.

Partisi banyak adalah dimana Sistem Operasi menyimpan informasi tentang semua bagian memori yang tersedia untuk digunakan (disebut hole).

Proses yang akan dialokasikan dimasukkan ke dalam antrian dan algoritma penjadualan digunakan untuk menentukan proses mana yang akan dialokasikan berikutnya.

Pemartisan Menjadi Partisi-Partisi Berukuran Sama

Beberapa proses yang ukurannya kurang atau sama dengan ukuran partisi dimasukkan ke sembarang partisi yang tersedia.

Kelemahan

• Bila program ukurannya lebih besar dibanding partisi yang tersedia maka tidak dapat dimuatkan, tidak dapat dijalankan .Pemrogram harus mempersiapkan overlay sehingga hanya bagian program yang benar-benar dieksekusi yang dimasukkan ke memori utama dan saling bergantian. Untuk overlay diperlukan sistem operasi yang mendukung swapping.

• Untuk program yang sangat kecil dibanding ukuran partisi yang ditetapkan, maka banyak ruang yang tak dipakai yang diboroskan, disebut fragmentasi internal.

Pemartisan Menjadi Partisi-Partisi Berukuran Beda

Terdapat dua strategi penempatan program ke partisi, yaitu:

  1. Satu antrian untuk tiap partisi (banyak antrian untuk seluruh partisi).
  1. Satu antrian untuk seluruh partisi.

Satu Antrian untuk Tiap Partisi

(Banyak Antrian untuk Seluruh Partisi)

Proses ditempatkan ke partisi paling kecil yang dapat memuatnya.

Keuntungan

Teknik ini adalah meminimalkan pemborosan memori

Kelemahan

Dapat terjadi antrian panjang di suatu partisi sementara antrian partisi-partisi lain kosong.

  1. Monoprogramming – Multiprogramming

Monoprogramming sederhana tanpa swapping merupakan manajemen memori paling sederhana, sistem komputer hanya mengijinkan satu program/pemakai berjalan pada satu waktu. Semua sumber daya sepenuhnya dkuasi proses yang sedang berjalan.

Manajemen memori monoprogramming sederhana mempunyai ciri-ciri berikut :

a. Hanya terdapat satu proses pada satu saat, sehingga proses baru akan

menimpa proses lama yang sudah selesai eksekusi.

b. Hanya satu proses mengunakan semua memori.

c. Pemakai memusatkan program keseluruh memori dari disk atau tape.

d. Program mengambil kendali seluruh mesin.

Karena hanya terdapat satu proses dan menguasai seluruh sistem, maka

eksekusi memori dilakukan secara berurutan. Teknik ini digunakan sampai sekitar 1960, ditinggalkan bahkan untuk komputer pribadi karena tiap proses harus berisi device driver perangkat I/O yang digunakan.

Multiprogramming, dilakukan dengan cara membagi memori menjadi beberapa partisi dengan ukuran tetap. Jika ada beberapa proses yang menggunakan memori utama dalam waktu yang bersamaan, maka memori harus dibagi menjadi beberapa partisi dengan ukuran tertentu. Tiap-tiap partisi digunakan oleh satu proses.

Jika proses telah selesai, maka lokasi partisi tersebut akan digunakan oleh proses yang lain. SO yang menggunakan model ini adalah: IBM OS2/360 yaitu Multiprogramming with a Fixed number of Tasks (MFT).

Terdapat beberapa alasan kenapa multiprogramming digunakan, yaitu:

• Mempermudah pemrogram.

• Agar dapat memberi layanan interaktif ke beberapa orang secara simultan.

• Efisiensi penggunaan sumber daya.

• Eksekusi lebih murah jika proses besar dipecah menjadi beberapa proses kecil.

• Dapat mengerjakan sejumlah job secara simultan.